27 Juli, 2007

Penyeberangan yang menyenangkan


Setelah beberapa lama di Kabupaten Bulungan ini, baru pertama kali aku ngajak Zahra untuk menyeberangi sungai kayan yang lumayan lebar. Ukuran lebarnya hampir sama dengan sungai Musi di Palembang. Kok aku tahu yach...hehehe kan aku juga pernah tinggal di Palembangbeberapa saat untuk menambah ilmu.
Sungai ini membelah pusat kota Bulungan dengan beberapa kecamatan seperti Tanjung Palas, Tg Palas Barat, Timur dan Utara. Sungai ini juga merupakan sarana untuk menuju kota Tarakan yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Bulungan.

Sedikit tentang Sungai Kayan (yang saya dapat dari ngobrol dengan penduduk asli, semoga info ini benar adanya), konon sungai ini dulunya dibuat dengan tangan para suku Dayak Kayan. Karena untuk memenuhi kebutuhan air di daerah hilir yang lebih dekat laut dan sangat susah untuk mendapat kan sumber air, maka mereka.... bekerja sama bergotong royong membuat saluran sederhana. Hanya berbekal semangat yang tinggi, mereka menggunakan tangan tanpa alat untuk mengeruk tanah sebagai jalur untuk mengalirkan air dari sumber air di hulu.

Kembali ke penyeberangan, jadi untuk menyeberang dari Tanjung Selor ke Tanjung Palas ya harus menggunakan ketinting atau kelotok atau speed 40 pk. Cukup dengan dua ribu rupiah saja suda bisa menikmati goyangan air sungai Kayan. Sebenarnya kalo mau jujur neh....takut juga nyeberang kayak gini, gimana gak takut wong selama di sini belum pernah sama sekali naik ketiting, trus di Kediri juga gak pernah naik yang namanya "prau" kayak gini. Paling dulu di Kediri pernah nyeberangi sungai Berantas menggunakan tambangan yang perahunya agak besar dan arusnya gak deras banget, itupun jelas pengamannya ada tali baja yang mengikat perahu. Lha kalo ini....goyangan inul rasanya gak bikin "ndredek" seperti ini.

Kalo aku ndredeknya minta ampun karena kalo kenapa-kenapa aku bawa Zahra, lain dengan Zahra sendiri, girangnya minta ampun...seneng banget. Udah lama dia pingin nyeberang naik ketinting ini tapi Bundanya nggak ngebolehin, alasannya takut kalo ada apa-apa. Kalo ada gelombang di malah ketawa dan bilang "Yah kapalnya Goyang Dombret" heehehe gimana kami se-kapal gak ketawa dengan komentarnya.

Untuk teman-teman yang mau ngrasain naik ketinting...datang aja ke Kalimantan, banyak pilihan kalo mau merasakan kendaraan air. Water Way di Jakarta kan masih baru dan masih banyak orang yang penasaran ingin merasakan gimana enaknya naik speed 200 pk, disini udah biasa menikmati dan merasaknnya. Cuman disini gak ada Bioskop 21 dan Mall yang megah, belum ada Roller Coaster dan Tornado. Yang ada angin puting beneran hehehehehe.


Ket : Foto : diambil ama om Rahmat

0 Komentar: